18 Oktober 2016

Ekonomi Teknik #2



Cash Flow

Pengertian Cash Flow
     Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
    Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
  • Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
  • Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
  • Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
  a)Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
  b)Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
  c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Penyusunan Cash Flow
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
  1. Menentukan minimum kas
  2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
  3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
  4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:

  • Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
  • Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
  • Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.


Perhitungan Cash Flow

Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:
Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.

Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.

Contoh Cash Flow selama periode 30 hari
Sebuah perusahaan listrik akan menambah pembangkit listrik, untuk biaya pembuatan pembangkit tersebut dihabiskan uang Rp 15.000.000,-, sedangkan untuk perawatan perenam hari dikeluarkan uang sebanyak Rp 4.000.000,-. Dari pembangkit tersebut perusahaan memiliki pemasukan sebesar Rp 20.000.000,- perduabelas hari. Berapakah keuntungan yang didapatkan dari pembangkit baru tersebut ?

Tabel Cash Flow:


 Diagram Cash Flow:

Berdasarkan tabel diatas maka perusahaan listrik tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar :

(2x20.000.000)-(15.000.000+(3x.4.000.000))= Rp.13.000.000,-


Sumber Referensi :
 



Ekonomi Teknik #1

Ekonomi teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bidang teknik. Ekonomi teknik juga dapat diartikan sebagai sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik.


 1. Ruang Lingkup Ekonomi Teknik 
       Ruang lingkup adalah suatu batasan yang memudahkan dilaksanakan penelitian agar lebih efektif dan efisien untuk memisahkan aspek tertentu sebuah objek. Sedangkan ekonomi teknik (engginering economy) adalah sebuah dislipin ilmu yang berkaitan dengan aspek aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat - manfaat usulan proyek -proyek teknik.
       Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ruang Lingkup Ekonomi Teknik adalah sebuah batasan yang memudahkan untuk dilakukannya penelitian guna menelaah suatu proyek proyek teknik  dari segi aspek aspek ekonomis.

Ruang lingkup yang ada dalam ekonomi teknik melibatkan banyak faktor, diantaranya
              a.  estimasi biaya pendapatan
              b.  pendapatan yang akan menjadi kesalahan (error)
                   dll  
  
 2. Pengertian Propsal Teknik dan Hubungan Dengan Ekonomi Teknik
       Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan), sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Selain itu, proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal teknik adalah suaturancangan dari suatu aktifitas kegiatan atau penelitian yang bergerak di bidang tekik yang memerlukan dukungan dari individu ataupun kelompok, baik secara formal maupun standar.
       Hubungan proposal teknik dengan ekonomi teknik berarti dalam membuat sebuah proposal teknik harus memperhatikan aspek - aspek ekonomi teknik dengan sangat cermat, dikarenakan aspek ekonomi teknik tersebut berguna untuk memperhitungkan estimasi pendapatan maupun pengeluaran biaya dalam sebuah perencanaan kegiatan ataupun penelitian.   

 3. Pengertian Proses Pengambilan Keputusan
      Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Di lain sisi pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.

4. Tahapan-tahapan Dalam Proses Pengambilan Keputusan
     Berhubungan dengan tahap-tahap, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan sebenarnya dalam bidang engineering), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg dan koleganya:      
  • Tahap Identifikasi, dimana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.
  • Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.
  • Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tnwar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat.

 5. Analisis Pengambilan Keputusan
       Analisis keputusan adalah pola berpikir sistematis dalam pengambilan keputusan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan, pengembangan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif tindakan yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria dan mengidentifikasi kemungkinan resiko yang melekat pada suatu keputusan tersebut. Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan pertimbangan dan  pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah tidak terlalu rumit dan  pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah sejenis. Analisis kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. 
 6. Proses Pengambilan Keputusan
       Menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
  1. Proses pencarian/penemuan tujuan
  2. Formulasi tujuan
  3. Pemilihan Alternatif
  4. Mengevaluasi hasil-hasil
      Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis system, Menurut  ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
  1. Identifikasi dan Diagnosa masalah
  2. Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
  3. Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
  4. Pemilihan Alternatif terbaik
  5. Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
  
7. Proses Pemecahan Masalah   
       Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju.
Tahapan penyelesaian masalah
  1. Kenali masalah secara umum/mendefinisikan masalah,
  2. Temukan bukti dari permasalahan,
  3. Carilah penyebab munculnya masalah,
  4. Pertimbangkan berbagai kemungkinan untuk menemukan jalan keluar dari masalah,
  5. Pilihlah jalan keluar yang dengan mudah,
  6. Laksanakan penyelasaian,
  7. Periksa kembali dengan penyelesaian yang dilakukan.
Contoh Kasus :
Di dalam bidang elektro terdapat juga permasalahan yang bisa diselesaikan dengan cara ekonomi teknnik. Salah satu yang sederhana adalah dalam proses pembuatan Catu Daya. Di dalam proses pembuatan Catu Daya kita diharapkan bisa membuat suatu alat Catu Daya yang baik dan benar sesuai dengan yang diinginkan dengan pengeluaran dana tidak terlalu besar. Tetapi di dalam proses pembuatannya terdapat kemungkinan akan terjadi permasalahan, seperti komponen rusak, ataupun salah dalam perancangannya, dll. Apabila terjadi permaslahan seperti itu, otomatis dana yang dikeluarkan akan lebih besar dari anggaran awal. 
Oleh karena itu solusi dalam permaslahan ini agar tidak mengalami kerugian tersebut adalah kita harus benar-benar matang dalam perancangan alat tersebut serta kita harus tepat dan teliti dalam pemilihan komponen yang terbaik dan bisa bertahan lama, agar nantinya kita tidak mengeluarkan dana yang lebih besar lagi


Sumber Referensi: