24 April 2015

Ilmu Budaya Dasar materi ke 6


6.  Manusia dan Penderitaan
6.1  Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir, penderitaan batin ataupun penderitaan lahir dan batin.
Penderitaan termasuk realitas dalam kehidupan manusia di dunia. Setiap individu memiliki penderitaannya masing - masing dan intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada pula yang ringan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan tidak selalu berhubungan dengan hal-hal yang negatif saja, tetapi juga memiliki sisi positifnya. Sisi positif dari penderitaan adalah dapat menjadikan energi untuk bangkit kembali bagi seorang yang mengalaminya, atau sebagai permulaan untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan suatu saat nanti.
Ada banyak cara untuk menyembuhkan ataupun mengatasi efek yang timbul dari penderitan. Penderitaan fisik yang dialami manusia dapat diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, metode penyembuhannya dapat dilakukan dengan kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Jadi, kekuatan dan kemampuan penderita sendirilah yang dapat mengatasinya.
  6.2  Siksaan
            Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa, kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Ketakutan yang berlebih-lebihan dan tidak pada tempatnya disebut phobia. Sebagian besar dari para ahli mengungkapkan bahwa tekanan dan ketegangan yang berlebihan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, dan keadaan tersebut akan membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
6.3  Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Ø  Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
Ø  Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
·          Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
·          Terjadinya konflik sosial budaya
·          Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna

Bentuk frustasi antara lain :
1)     Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
2)     Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
3)     Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
4)     Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
5)     Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
6)     Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7)     Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.

6.4  Penderitaan dan Perjuangan
     Penderitaan pasti di alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut tidak mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan kekalutan yang akan terus dirasakan. Salah satu cara untuk terlepas dari keterpurukan adalah dengan cara berjuang melewati keterpurukan tersebut. Tetapi, ingin berjuang untuk bangkit dari keterpurukan atau tidak, itu tergantung dari setiap individu itu sendiri yang mengalami penderitaan tersebut.
Memang tak mudah untuk terlepas dari berbagai penderitaan hidup, tetapi jika kita terus berusaha pasti lambat laun penderitaan akan semakin memudar.
6.5  Penderitaan, Media massa dan Seniman
     Penderitaan, media massa dan seniman merupakan 3 unsur yang saling berikatan dan saling bersinergi satu sama lain. Contohnya saja apabila di suatu tempat telah terjadi masalah, seperti bencana alam, kerusuhan, konflik, peperangan, dan sebagainya, maka  media massa lah yang berperan penting dalam penyebaran info tentang masalah tersebut ke seluruh penjuru dunia. Selain itu, para seniman juga memerankan peranan penting dalam kasus tersebut. Para seniman menyebarkan info-info tersebut melalui hasil karyanya yang terinspirasi oleh kasus tersebut. Dengan itu semua maka mata dunia akan terbuka dan pihak luar akan berupaya membantu untuk meringankan kasus ini. 

6.6  Penderitaan dan sebab-sebabnya



Penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a)        Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaab / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
b)       Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk.

6.7  Pengaruh Penderitaan
Dapat berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh penderitaan juga dapat berupa perubaahn pola berfikir seseorang, perubahan tingkah laku, serta pandangan hidup seseorang. Tidak dapat dipungkiri jika suatu penderitaan yang di alami oleh setiap orang, masih banyak yang berpandangan bahwa penderitaan hanya membawa dampak buruk atau pengaruh buruk bagi mereka. Tanpa disadari jika mereka berusaha berfikir dan menggali makna dari penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu arti berupa pelajaran bagi setiap individu tersebut.


Sumber Referensi :

Ilmu Budaya Dasar materi ke 5



5. Manusia dan Keindahan
5. 1  Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah. Indah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang enak dipandang, cantik, elok, dan sebagainya. Jadi keindahan adalah segala sesuatu ataupun keadaan yang memiliki sifat- sifat yang indah. Keidahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Sedangkan sesuatu yang indah pasti memiliki kebenaran. Keindahan dapat dibedakan dari berbagai aspek, salah satunya adalah dari luas pengertiannya. Keindahan menurut luas pengertiannya adalah sebagai berikut.
a)     Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.  Para tokoh ahli mengemukakan pendapatnya tentang keindahan dalam arti luas ini. Misalnya saja Plato mengemukakan pendapaat tantang watak yang indah dan hukum yang indah, Aristoteles mendefinisikan keindahan sebagai sesuatu yang baik serta menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah.
Jadi pengertian keindahan yang seluas-Iuasnya meliputi :
 keindahan seni
 keindahan alam
 keindahan moral
 keindahan intelektual
b)    Keindahan dalam arti estetik murni
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
c)     Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan ini memiliki arti yang lebih sempit daripada penjabaran keindahan yang lainnya, sehingga hanya menyangkut sesuatu ataupun benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan. Hal-hal tersebut dapat berupa keindahan bentuk dan warna. 
5.2   Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap  manusia pasti memiliki beberapa masalah dalam kehidupannya, dan untuk meyelesaikan ataupun menuntaskan masalah-masalah tersebut biasanya manusia akan merenung sejenak untuk mendapatkan suatu ide-ide yang brilian yang sangat tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam merenung untuk menciptakan seni dan keindahan terdapat beberapa teori. Teori-teori itu adalah :
1)     Teori Pengungkapan
2)     Teori Metafisik
3)     Teori Psikologik

5.3   Keserasian
                 Keserasian berasal dari kata serasi, lalu serasi juga berasal dari kata dasar rasi, artinya cocok, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity). Sebagai contoh, apabila kita dapat memadukan ataupun menyatukan segala hal dengan benar dan ternyata cocok maka akan munculah keindahan dari hal tersebut.
 Filsuf Ingris Herbert Read mendefinisiskan, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of formal relations among our sence-perception).




Sumber Refrensi :
Nugroho, W. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Universitas Gunadarma. Jakarta