21 Maret 2015

Ilmu Budaya Dasar #1 materi ke-4



4.  Manusia dan Cinta Kasih
          4.1. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta dan kasih memiliki persamaan yang hampir serupa, tetapi masih tedapat perbedaan yang mendasar antara cinta dan kasih. Cinta lebih cenderung perasaan dari dalam, sedangkan kasih lebih ke arah luarnya. Dapat disimpulkan bahwa berawal dari rasa cinta yang dalam, maka timbullah rasa kasih sebagai wujud nyata dari cinta tersebut.

          4.2. Cinta Menurut Ajaran Agama
                   Agama Islam juga mengajarkan tentang perasaan cinta. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an, antara lain sebagai berikut :
1.     Cinta Diri
Cinta diri adalah cinta terhadap diri sendiri. Rasa cinta itu timbul karena adanya dorongan untuk menjaga diri memperbaiki kulitas hidup sendiri.
2.     Cinta kepada Sesama Manusia
Manusia tidak bisa hidup sendirian, setiap manusia pasti membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, manusia harus memiliki perasaan cinta terhadap sesama manusia. Agar rasa cinta itu bisa terwujud, setiap manusia harus membatasi rasa cinta terhadap diri sendiri dan harus mengurangi sifat egoismenya.
3.     Cinta Seksual
Cinta merupakan suatu perasaan yang muncul karena adanya dorongan seksual. Karena dengan adanya seksualitas, rasa kasih sayang dan keharmonisan antara suami istri dalam keluarga akan semakin erat
4.     Cinta Kebapakan
Rasa saling mencintai juga terdapat antara seorang ayah dan anaknya. Dengan adanya rasa cinta tersebut, seorang anak akan menjadi  sumber tenaga dan sumber kesenangan bagi ayahnya.  
5.     Cinta kepada Allah
Rasa cinta kepada Allah merupakan perasaan terbesar atau puncak dari cinta manusia. Semua tindakan seperti ibadah, doa-doa, pujian, mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, semuanya itu bertujuan untuk mendapatkan ridha-Nya, dan mengaharapkan pertolongan-Nya  
6.     Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul merupakan perasaan cinta terbesar kedua setelah cinta kepada Allah. Hal tersebut dikarenakan rasul adalah utusan langsung Allah yang bertujuan untuk membina kehidupan manusia di dunia ini.

          4.3. Kasih Sayang
                    Kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang merupakan sebuah kunci kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga. Tanpa adanya kasih sayang antar anggota keluarga, maka keluarga tersebut akan pecah dan hancur.
                        Ada beberapa jenis pemberian kasih sayang antara orang tua dan anak, antara lain sebagai beriikut :
a.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
b.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
c.       Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
d.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif


          4.4. Kemesraan
                        Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti sanga erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib  atau hal-hal yang bersifat mesra. Kemesraan merupakan perasaan kasih sayang yang sangat mendalam.
                        Kemesraan juga dapat menjadikan manusia menjadi lebih kreatif. Karena  kemesraan dapat membuat manusia bisa menciptakan suatu karya ataupun bentuk seni yang sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
          4.5. Pemujaan
                        Pemujaan merupakan salah satu bentuk cinta manusia terhadap tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk ibadah, doa-doa, dan sebagainya. Pemujaan manusia kepada tuhan adalah inti dari sebuah kehidupan, dan merupakan makna dari kehidupan yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan Tuhan lah yang menciptakan alam semesta ini.
                        Tuhan adalah pencipta segalanya, tetapi Tuhan jugalah yang akan mengahancurkan segalanya. Karena itulah timbul perasaan takut bagi manusia. Manusia tidak ingin mendapatkan hukuman yang berat dari Tuhannya, maka dari itu manusia senantiasa beribadah dan memuja kepada-Nya.
          4.6. Belas Kasihan
Belas kasihan atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain dengan berusaha untuk membantunya.
          4.7. Cinta Kasih Erotis
                   Cinta kasih erotis merupakan bentuk rasa cinta yang mempunyai keinginan untuk penyatuan sempurna dengan seseorang. Maka dari itu, cinta kasih erotis bisa diartikan juga sebagai cinta yang cenderung mengarah kepada cinta sepasang manusia yang berlainan jenis. Sebenarnya, cinta kasih erotis itu bersifat eksklusif, bukan universal dan juga merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.


Soal:
1.      Rasa cinta menurut ajaran agama islam terdiri dari. . .
a.      3 bentuk
b.      4 bentuk
c.       5 bentuk
d.      6 bentuk *

2.      Rasa cinta itu timbul karena adanya dorongan untuk menjaga diri memperbaiki kulitas hidup sendiri, disebut dengan. . .
a.      Cinta diri *
b.      Cinta kepada rasul
c.       Cinta kepada Allah
d.      Cinta kebapakan

3.      Emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain, disebut dengan. . .
a.      Cinta kasih
b.      Pemujaan
c.       Belas kasihan *
d.      Cinta

4.      Pemujaan yang benar ditunjukkan  kepada. . .
a.      Tuhan *
b.      Hewan
c.       Manusia
d.      Batu

5.      Perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang, merupakan pengertian dari. . .
a.      Cinta
b.      Kasih sayang *
c.       Kasih
d.      Pemujaan
Referensi:
Nugroho, W. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Universitas Gunadarma. Jakarta



Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar